Analisis jurnal dengan ekstraksi literature review
Peran perkembangan teknologi terhadap desainer dan ilustrator
Halo! Balik lagi dengan saya Zahra abdi mughira mahasiswa DKV yang
akan membahas tentang pengaruh kemajuan teknologi terhadap pekerja kreatif
seperti kita seorang desainer / illustrator.
Sebelumnya pasti teman-teman sudah tahu bahwa dari tahun ke tahun
teknologi semakin canggih, dan selalu adanya pembaruan teknologi entah itu dari
hal paling kecil yang tidak kita sadari maupun hal besar yang menghantarkan
masyarakat menuju babak baru yaitu babak memanfaatkan peralatan – peralatan yang
merupakan hasil dari teknologi. Walau perkembangan teknologi di Indonesia tidak
berkembang maju begitu pesat seperti Negara lain. Karena kita masih Negara berkembang
berbeda dengan Negara maju yang bahkan SDM nya saja sudah diatas kita dimana
mayoritas penduduk mereka bisa menyikapi perkembangan tersebut secara bijak dan
positif, beda kalau di Indonesia masih butuh beradaptasi dan terkadang tak
jarang masih adanya pro kontra.
Namun perkembangan teknologi juga tidak dapat kita hindari dalam
kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan
ilmu pengetahuan. Setiap inovasi yang hadir diciptakan untuk memberikan manfaat
positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan bagi kita untuk
mengakses informasi dan cara baru dalam melakukan aktivitas manusia. Seperti yang
kita sadari masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi –
inovasi teresebut dalam beberapa decade terakhir ini.
Nah ngomong-ngomong bahas teknologi ya teman-teman, pastinya kalian
menyadari sekali apa salah satu contohnya, yaitu AI atau Artifical Intellegence
yang banyak dibicarakan public dimana kecerdasan ini telah masuk ke dunia
pendidikan dan desain khususnya di bidang illustrasi. AI ini sendiri adalah
bidang ilmu komputer yang berfokus pada pengembangan system yang dapat meniru
kecerdasan manusia.
Ai ini kerap banyak dibicarakan banyak orang yang kabarnya dampak
kemajuan teknologi ini memberikan sisi positif dan negative bagi para desainer,
illustrator atau pekerja kreatif lainnya. Tidak hanya itu kemajuan teknologi
juga memberikan dampak yang sama bagi sebagian masyarakat. Berikut penjelasan
hasil analisa saya berdasarkan 3 jurnal yang berbeda :
1.
Journal pertama yang saya baca
membahas mengenai “peran AI terhadap kinerja industry kreatif di Indonesia” dengan
menggunakan metode kualitatif. Tipe penelitian yang menggunakan studi kasus
dimana dalam riset yang menggunakan metode ini, dilakukan pemeriksaan terhadap
suatu keadaaan atau kejadian yang terjadi yang disebut sebagai kasus dengan
menggunakan cara yang sistematis dalam melakukan pengamatan.
AI mampu
memberikan dampak positif bagi pekerja kreatif yang cuku signifikan karena AI
telah memperkaya proses kreatif, meningkatkan efisiensi produki, dan memperluas
pasar. Dengan kebijakan dan pemahaman mendalam akan potensi AI, Indonesia dapat
terus mengembangkan industry kreatifnya agar lebih inovatif dan berdaya saing
global.
Meskipun Indonesia
belum menjadi pemain utama dalam penelitian dan pengembangan AI, Negara ini
telah menyaksikan pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. AI
telah berhasil masuk dan berkembang di Indonesia. Meskipun, masih ada tantangan
dalam hal aksebilitas teknologi, ketersediaan sumber daya manusia yang
berkulitas, serta regulasi yang mendukung. Para pekerja industry kreatif
diberikan kemudahan dalam mencari ide dan efisiensi. Namun terdapat tantangan
yang perlu diatasi, seperti memastikan aplikasi AI yang digunakan secara etis dan
tidak bias. Tidak hanya itu, adopsi AI dalam industry kreatif juga harus
memperhatikan masalah privasi dan perlindungan data, serta memastikan bahwa
pengguna AI tidak merugikan atau diskriminatif terhadap kelompok tertentu.
2.
Jurnal kedua membahas tentang “Problematika
Desain Komunikasi Visual dan Plagiarisme dalam Dunia Desain Grafis” jurnal ini
menggunakan metode penelitian kualitatif sebagai pendekatan yang brfokus pada
data analis dan solusi data dalam pemahaman terhadap fenomena sosial
kreatifitas desain grafis dan plagiarisme.
Perkembangan teknologi
khusus nya internet memicu para designer untuk lebih aktif dan kreatif dalam
berkarya, membawa trend baru dalam dunia industry kreatif. Dengan hadirnya
tekhnologi digital dan internet berpengaruh terhadap desain komunikasi visual,
lalu dengan perkembangan tersebut munculah berbagai persaingan media. Desainer sebelum
membuat karya harus melakukan berbagai kajian
dengan pendekatan lintas ilmu, mencari data verbal dan visual, menyusun
target audiens agar tepat sasaran. Menciptakan ide kreatif untuk membuat visual
yang membawa pesan kepada audiens yang fungsional, persuasive, estetis, dan komunikatif.
Hal itu semua dilakukan agar menghasilkan karya desain grafis yang sesuai
dengan tujuan diciptakan nya karya desain grafis tersebut. Jadi, untuk
menciptakan sebuah karya desain grafis melalui tahapan yang tidak instan agar
pesan yang disampaikan dan tersampaikan dengan jelas kepada khalayak. Tapi disamping
itu semua perkembangan teknologi khususnya internet memicu para desainer lebih
aktif berkarya dan menyebarkan karya nya lewat sosial media. Namun dampak
samping dari itu plagiarism juga sangat marak karena mudahnya akses dalam
melihat karya orang lain lewat internet.
Plagiarism tidak
hanya dilakukan oleh siswa, penulis dan desainer juga melakukan nya. Bahkan ada
kasus dimana seorang desainer grafis yang karya nya di jiplak oleh desainer
lain namun pelaku penjiplak tersebut yang memposting pertama kali di media
sosial. Karena nya, kredit tersebut diberikan kepada desainer yang memposting
pertama kali di media sosial dan bukan dengan pembuat aslinya. Hal tersebut
juga berlaku di instansi pendidikan dengan contoh lain seorang siswa
mengerjakan tugas dan dia upload sebagai status sosial media tanpa ia ketahui
viewers nya ada yang menjiplak tugas tersebut.
Hal ini
membuktikan bahwa kemajuan teknologi memili dampak positif dan negative tergantung
bagaimana setiap individu menyikapinya, untuk menghindari hal yang tidak
diingginkan seperti di atas, kalian bisa menyimpan file asli dengan format psd,ai
ataupuun software lain, lalu saat mengunggah karya nya pakai format jpg, jpeg,
png. Dan saat orisinalitas karya di pertanyakan, kalian bisa menunjukkan bukti
file asli nya.
3.
Journal ketiga yang saya baca yaitu mengenai “Problematika penggunaan AI
(Artifical Intellegence) di bidang Ilustrasi : AI VS Artist. Dengan menggunakan
metode pendekatan metode kualitatif deskriptif .
Kehadiran AI
disebut-sebut akan menggantikan posisi para seniman. Hal ini terjadi karena
akibat adanya peristiw di sebuah penghargaan seni tahunan, Colorado State Fair
yang dimenangkan pekerja kreatif yang memanfaatkan kecerdasan buatan bernama
Midjourney. Sehingga memantik diskusi besar dalam dunia seni visual. Karena setiap
perkembangan teknologi memiliki dua mata pisau. Tidak hanya dampak positif
tetapi hal tersebut tentu saja memiliki dampak negatifnya sendiri. Teknologi AI
saat ini merambah hingga ke bidang industry kreatif seperti mengubah foto biasa
menjadi sebuah karya digital yang menakjubkan. Hal ini menimbulkan keresahan
terhadap pelaku dunia kreatif terutama ilustrasi. Terdapat banyak pro dan kontra
dari berbagai pihak. Pihak pro mengatakan bahwa teknologi AI ini dapat
digunakan sebagai tools desain sehingga mempermudah seorang desainer. Di sisi lain, pihak kontra menentang karena
di khawatirkan kedepannya teknologi AI akan mengambil alih pekerjaan seorang illustrator
sebagai authority.
Teknologi AI
bisa saja menggantikan pekerjaan para illustrator karena kecepatan dan
kemudahan yang didapat oleh pengguna teknologi AI tersebut. Namun, hal ini
hanya bersift sementara dan teknologi tidak akan benar – benar bisa
menggantikan tugas dan pekerjaan illustrator hal ini dikarenakan teknologi AI
yang kalah unggul dalam nilai esensi seni dimana teknologi AI tidak memiliki
kemampuan dalam konsistensi karya.
Kesimpulannya :
3 jurnal
tersebut menyoroti peran teknologi terutama kecerdasan buatan AI,dimana
teknologi AI memiliki dampak positif dan negative bagi desainer dan illustrator.
AI dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas karya, tetapi juga membawa resiko plagiarism
jika tidak digunakan dengan bijak serta menimbulkan kekhawatiran bagi para
pekerja yang khawatir tergantikan dengan AI. Penting bagi desainer dan illustrator
untuk memahami batas – batas penggunaan AI dan memastikan integritas
kreatifitas mereka tetap terjaga.
DAFTAR PUSTAKA
:
Alya Nur Fadilla, P. M. (2023). CITRAWIRA: Journal of
Advertising and Visual Communication, 4(1),. PPROBLEMATIKA PENGGUNAAN AI
(Artifical intellegence) DI BIDANG ILUSTRASI : AI VS ARTIST, 129-136.
Hanifa, H., Sholihin,
A., & Ayudya, F. (2023). Peran AI Terhadap Kinerja Industri Kreatif Di
Indonesia. Journal of Comprehensive Science (JCS), 2(7), 2149-2158.
Royhan, M. G., & Ngabekti, D. K. (2021). Problematika
Desain Komunikasi Visual dan Plagiarisme dalam Dunia Desain Grafis. CITRAWIRA: Journal of Advertising and Visual Communication, 2(1), 86-95.
Komentar
Posting Komentar